Selasa, 12 April 2016

KEZALIMAN MANUSIA TERHADAP JIN

KEZALIMAN MANUSIA TERHADAP JIN

Bismillah; pembaca yang dirahmati Allah ta’ala, telah berlalu pembahasan tentang prinsip dasar dan sebab-sebab gangguan jin bagian pertama. Pada bagian ini kami akan melanjutkan sebab kedua sebagaimana yang di katakan oleh Ibnu Taimiyah; kezaliman manusia terhadap jin… (wiqoyatul insan…, hal. 71)
Kezaliman manusia terhadap jin ada dua: pertama, kezalaiman yang tidak disengaja misalkan;
  1. membuang air panas tanpa baca doa
  2. melempar-lempar batu
  3. menjatuhi dari tempat yang tinggi; dengan melompat
  4. mengencingi tanpa disengaja, terutama pada lubang-lubang (di tanah)
  5. menebang pohon tanpa doa, menimpahinya
  6. membangun rumah; dengan menebang pohon, menggali pondasi dan seterusnya yang dianggap merebut atau menggannggu sarangnya
  7. melaut, membajak sawah, menebang hutan tanpa doa
  8. mendaki gunung, memasuki daerah baru tanpa doa
  9. terkena ‘ain muz’ijah; wasf yang dilontarkan orang yang baik yang tidak ia sengaja menyakiti karena tidak disertai penyebutan asma Allah ta’ala.
jika semua tindakan di atas, no. 1-8, dilakukan tanpa ada doa dan tidak memperhatikan adab islami (basmallah, ta’awudz, dll ) dan dianggap mengganggu jin maka bisa menyebabkan jin marah, membalas kesalahan manusia yang lebih parah, bahkan bisa menyebabkan gangguan kesurupan.
pemuda kesurupanGambar hanya ilustrasi
Kedua, kezaliman yang disengaja oleh manusia terhadap bangsa jin, contohnya; semua point 1-8 yang dilakukan dengan sengaja tanpa doa dan adab islami bahkan terkesan menantang bagi mereka yang sudah tahu adabnya tapi dilanggar dapat mengakibatkan gangguan yang fatal-kesurupan ditempat/seketika.
Pembaca yang budiman, dalam bagaian ini penulis akan tambahkan penjelasan seputar fatwa adanya pernikahan antara bangsa jin dan manusia yang sampai melahirkan anak,dianggap sudah jamak dan masyarakat pun mengamininya. ( wiqoyatul insan…, hal. 71)
Apakah betul jin laki-laki bisa menikah dengan perempuan dari manusia dan kemudian punya anak, atau sebaliknya, apakah juga mungkin bisa punya anak ?!
Bismillah, dari pengamatan penulis di lapangan didapatkan bahwa sekitar 7 tahun yang lalu ada seorang ibu di Malang yang mengobatkan putrinya yang belum menikah yang terkena gangguan, usianya 34 tahunan. Dari investigasi data, putrinya terkena gangguan jin turunan sebagai pemicu jin lain-lainnya masuk, sehingga jumlah jin di dalam tubuhnya semakin banyak dan mengakar serta menyatu dengan putrinya. Hal ini disimpulkan karena mbah (nenek)-nya dulu menjadi orang sakti, dan biasa jika ada yang demikian maka kecenderungan anak dan cucunya sedikit atau banyak akan dapat warisan jin dari mbah-nya.
ruqyahSudah menjadi standar pengobatan seorang roqy (peruqyah) agar tidak salah menetapkan jenis gangguan maka perlu dijelaskan hal-hal yang terkait dengan semua jenis gangguan dan gejala yang menyertainya. Penulis sempat menyebutkan bahwa ada wanita yang dikawini atau disetubuhi oleh jin. Ternyata ibunya pun pernah menyaksikan yang sama bahwa putrinya pernah terlihat dengan jelas dan berkali-kali (maaf) seperti orang yang lagi disetubuhi…!!
Apa yang penulis sebutkan di atas sering penulis jumpai dan berulang kali terjadi bahkan pernah terjadi permintaan ruqyah pukul 2 malam terhadap seorang mahsiswi asli Malang yang hidup bersama orang tuanya, kesurupan. Dari data dan proses pengobatan disimpulkan terjadi hal yang serupa, bahkan jin sempat berteriak dan marah dan menyatakan bahwa penulis telah membunuh anak-anaknya.
Apa sebetulnya yang telah terjadi; ternyata perkawinan antara jin dan manusia tidak terjadi kecuali ditubuh manusia telah ada jin terlebih dahulu yang merupakan pasangan dari jin yang berada di luar tubuh manusia. Misalkan kasus di atas, mahasiswi tersebut sudah berkali-kali mengalami situasi seperti hubungan layaknya suami istri, dan itu terjadi salah satu sebabnya adalah obsesi yang begitu kuat ingin menikah tetapi tidak kesampain kemudian berkembang menjadi parah sehingga kemasukan jin. Tubuh yang sudah kemasukan jin tersebut seterusnya berkolaborasi dengan pasangan jin yang berada diluar tubuh manusia, berhasil memperdayainya dengan memunculkan rangsangan libido yang hebat sehingga terjadilah persetubuhan seolah-olah antara mahsiswi tersebut dengan jin dari luar yang menampakkan sosok pacar yang dia sukai.
Padahal fakta yang sesungguhnya tidak demikian, akan tetapi tubuh mahsiswi tersebut hanyalah menjadi media persetubuhan dua jin: satu jin dalam tubuh dan jin yang lain di luar tubuh. Begitulah hakekat kenyataan yang insyaAllah benar; fenomena perkawinan antara jin dan manusia yang banyak juga mendapat perhatian para ulama. Kejadian seperti ini banyak sekali kita temukan di lapangan dan alhamdulillah ruqyah syar’iyyah pun mampu mendudukkan dan menjadi satu solusi kesembuhan bagi kasus tersebut.
Lalu, mungkinkah akan menjadi anak? Kemudian, apa hakekat anak tersebut, manusia ataukah jin? Atau paduan jin dan manusia?!! Nah, insyaAllah akan kita lanjutkan pada edisi berikutnya. Wallahu ta‘ala ‘alam bishshawab. [*]

Artikel “kezaliman manusia terhadap jin” dimuat  di Majalah al-Umm Edisi IX Th. 1

Sumber: Disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar