Selasa, 10 Mei 2016

Cara Menghilangkan Kutil

4 Cara Menghilangkan Kutil Secara Alami Terbukti Ampuh


Jika anda kebingungan mencari Cara Menghilangkan Kutil, ada baiknya anda baca artikel ini hingga tuntas. Kutil adalah kulit yang tumbuh di atas kulit normal. Ada yang mengatakan bahwa kutil merupakan tumor lunak dan tidak akan membahayakan tubuh. Meskipun demikian tak sedikit orang yang merasa risih dan seperti ketakutan dengan adanya kutil.
Ada sejumlah faktor yang ditengarai menjadi penyebab penyebaran ataupun timbulnya kutil. Diantaranya karena penularan akibat virus kutil yang menempel pada kuku saat menggaruk atau tertempel pada sikat rambut atau alat cukur. Kutil memang mudah menyebar dan tumbuh pada bagian kulit lainnya.

Sebelum membahas tentang cara menghilangkan kutil, ada baiknya anda mengenal beberapa jenis kutil yang dibedakan berdasrkan cirinya yang terlihat.
  • Common warts yaitu kutil dengan warna agak gelap berbintik karena berisi darah yang membeku. Saat diraba terasa agak kasar dan umumnya tumbuh menyebar pada semua bagian tubuh.
  • Filiform warts untuk menunjuk kutil yang bentuknya agak memanjang dan kebanyakan tumbuh pada sekitar ketiak, leher, ataupun di sekitar mata.
  • Plane warts adalah kutil yang biasanya tumbuh pada sekitar tangan, kaki dan wajah dan banyak dialami anak-anak. Ciri kutil ini biasanya terlihat dari bentuknya yang bulat, warnanya yang mirip dengan warna kulit dan saat diraba terasa halus.
  • Plantar warts yang dicirikan dengan warnanya yang putih cerah, agak keras, dan terasa sakit saat ditekan. Kutil umumnya tumbuh di sekitar tumit, telapak kaki, ataupun di sekitar sela jari kaki.

Mudahnya Cara Menghilangkan Kutil

cara menghilangkan kutil
Sedangkan untuk langkah atau cara menghilangkan kutil secara alami bisa dengan beberapa bahan yang dapat dipilih sesuai keinginan anda.


1. Cuka Apel
Cuka apel mengandung zat dan bahan yang cukup efektif untuk mengatasi dan menghilangkan kutil. Caranya juga cukup mudah, teteskan cuka apel pada kapas lalu sempelkan pada kulit layaknya mengobati luka. Biar tidak mudah lepas, rekatkan dengan menggunakan isolasi biar kandungan cuka apel bekerja secara efektif. Ganti kapas yang diolesi cuka apel jika kapas lama telah mongering. Lakukan berulang hingga beberapa hari sampai kulil hilang dengan sendirinya.
2. Bawang Putih
Bawang putih diketahui mengandung bahan aktif yang sangat baik untuk mengatasi dan menghilangkah kutil. Caranya juga cukup mudah, tumbuk halus satu siung bawang putih kemudian oleskan pada kutil yang tumbuh dan biarkan hingga mengering. Ulangi cara menghilangkan kutil ini selama beberapa hari hingga kutil terkelupas dengan sendirinya.
3. Kapur Sirih
Kapur sirih juga cukup ampuh untuk menghilangkan kutil secara alami. Caranya, campurkan kapur sirih dengan deterjen dan oleskan pada kulit. Biarkan beberapa jam hingga mengering lalu ulangi lagi hingga beberapa hari sampai kutil terkelupas dari jaringan kulit.

4. Kulit Pisang
Kulit pisang bagian dalam ternyata juga memiliki khasiat untuk mengatasi kutil. Caranya, kerok kulit pisang bagian dalam dengan sendok lalu lembutkan hingga seperti bubur. Setelah itu oleskan pada kutil dan biarkan hingga mengering. Lakukan secara berulang cara menghilangkan kutil ini selama beberapa hari hingga kutil lenyap dengan sendirinya.
Semoga Artikel mengenai Cara Menghilangkan Kutil bermanfaat bagi yang lagi membutuhkan solusi bagaimana cara menghilangkan kutil secara alami serta selalu menjaga kesehatan tubuh agar kita terhindar dari penyakit kutil.

Sumber : Disini

Menghilangkan Bulu Ketiak

3 Langkah Mudah Cara menghilangkan Bulu Ketiak

Bagaimana sih Cara Menghilangkan Bulu Ketiak tanpa menimbulkan rasa sakit? Bulu ketiak adalah bulu halus yang tumbuh secara alami di ketiak. Ada banyak manfaat dengan aanya bulu halus tersebut terutama untuk menangkal polutan dan bakteri agar tidak mengendap pada lipatan ketiak.
Namun dalam pergaulan yang makin dinamis banyak yang menghendaki untuk mencukur habis bulu ketiak dan menghilangkannya agar terlihat bersih dan menarik. Namun tak jarang cara menghilangkan bulu ketiak dengan mencukur masih kurang memberikan hasil optimal karena bulu halus tidak habis secara tuntas. Apalagi permukaan ketiak tidak rata sehingga tidak mudah hanya dengan mencukurnya.


Begitu juga dengan perkembangan peralatan dan produk kecantikan modern, saat ini makin banyak alat yang tersedia di pasaran untuk mencukur habis bulu ketiak. Diantaranya ada yang menggunakan waxing, cara elektrolis, teknik laser, ataupun dengan menggunakan krim khusus penghilang bulu ketiak.

Cara Menghilangkan Bulu Ketiak dengan Bahan Alam

images source wikipedia.org
Selain dengan cara modern yang belum tentu efektif dan baik untuk kesehatan, kenapa tidak menggunakan bahan alami yang sudah banyak tersedia untuk manusia? Berikut ini beberapa bahan alami yang bisa dimanfaatkan sebagai cara menghilangkan bulu ketiak yang lebih efektif.
1. Temu Kunyit
Kunyit merupakan jenis temu yang juga bisa dimanfaatkan untuk menghaluskan ketiak. Cara menggunakannya cukup dengan 2 rimpang kunyit yang dikupas kulitnya dan dicuci bersih. Parut hingga habis dan rendam dalam air secukupnya hingga agak mengental. Setelah itu gosokkan pada ketiak dan biarkan beberapa menit hingga mengering sebelum dibersihkan dengan air bersih sambil ditekan.
2. Tepung Maizena
Tepung yang terbuat dari jagung biasanya digunakan untuk pembuatan kue. Namun tepung maizena juga bagus untuk menghilangkan rambut ketiak dan membuat ketiak menjadi lebih halus dan bersih. Caranya ialah dengan mencampur sekitar 3 sendok makan tepung maizena dengan 2 butir telur ayam dan tambahkan sedikit madu lalu kocok hingga rata. Kemudian oleskan ramuan itu di ketiak dan lekatkan sebuah kain. Tunggu beberapa menit hingga mengering lalu tarik kain tersebut sehingga bulu ketiak tercabut.
3. Buah Pepaya dan Lidah Buaya
Lidah buaya dan buah pepaya yang masih mentah ternyata juga bisa dimanfaatkan untuk merontokkan dan menghilangkan bulu ketiak. Caranya, campurkan parutan sebuah papaya mentah dengan 4 sendok makan cairan lendir lidah buaya, 2 sendok makan minyak sawi, kunyit yang sudah ditumbuk halus. Kocok hingga rata semua bahan dan usapkan pada ketiak. Diamkan sekitar 20 menit hingga mengering lalu bersihkan dengan menggunakan kain yang dicelup air hangat sambil ditekan agar semua bulu ketiak ikut rontok. Setelah itu ketiak diolesi dengan minyak zaitun agar lebih halus.
Demikianlah beberapa bahan alami yang bisa dimanfaatkan untuk menghilangkan dan merontokkan bulu ketiak tanpa rasa sakit. Agar Cara Menghilangkan Bulu Ketiak ini memberikan hasil yang efektif dan membuat ketiak terlihat lebih halus dan bersih, oleskan minyak zaitun usai mandi.

Sumber : Disini

Rabu, 04 Mei 2016

Haji Pengabdi Setan

Haji Pengabdi Setan

Oleh: Ali Mustafa Yaqub*
makkah 1
Add caption
IBADAH haji 1426 H, pekan lalu, usai sudah. Jamaah haji Indonesia mulai pulang ke Tanah Air. Bila mereka ditanya apakah Anda ingin kembali lagi ke Mekkah, hampir seluruhnya menjawab, ”Ingin.” Hanya segelintir yang menjawab, “Saya ingin beribadah haji sekali saja, seperti Nabi SHALLALLAHU ‘ALAYHI WASALLAM.”
Jawaban itu menunjukkan antusiasme umat Islam Indonesia beribadah haji. Sekilas, itu juga menunjukkan nilai positif. Karena beribadah haji berkali-kali dianggap sebagai barometer ketakwaan dan ketebalan kantong. Tapi, dari kacamata agama, itu tidak selamanya positif.
Kendati ibadah haji telah ada sejak masa Nabi Ibrahim, bagi umat Islam, ia baru diwajibkan pada tahun 6 H. Walau begitu, Nabi SHALLALLAHU ‘ALAYHI WASALLAM dan para sahabat belum dapat menjalankan ibadah haji karena saat itu Mekkah masih dikuasai kaum musyrik. Setelah Nabi SHALLALLAHU ‘ALAYHI WASALLAM menguasai Mekkah (Fath Makkah) pada 12 Ramadan 8 H, sejak itu beliau berkesempatan beribadah haji.
Namun Nabi SHALLALLAHU ‘ALAYHI WASALLAM tidak beribadah haji pada 8 H itu. Juga tidak pada 9 H. Pada 10 H, Nabi SHALLALLAHU ‘ALAYHI WASALLAM baru menjalankan ibadah haji. Tiga bulan kemudian, Nabi SHALLALLAHU ‘ALAYHI WASALLAM wafat. Karenanya, ibadah haji beliau disebut haji wada’ (haji perpisahan).
Itu artinya, Nabi SHALLALLAHU ‘ALAYHI WASALLAM berkesempatan beribadah haji tiga kali, namun beliau menjalaninya hanya sekali. Nabi SHALLALLAHU ‘ALAYHI WASALLAM juga berkesempatan umrah ribuan kali, namun beliau hanya melakukan umrah sunah tiga kali dan umrah wajib bersama haji sekali. Mengapa?
Sekiranya haji dan atau umrah berkali-kali itu baik, tentu Nabi SHALLALLAHU ‘ALAYHI WASALLAM lebih dahulu mengerjakannya, karena salah satu peran Nabi SHALLALLAHU ‘ALAYHI WASALLAM adalah memberi uswah (teladan) bagi umatnya. Selama tiga kali Ramadan, Nabi SHALLALLAHU ‘ALAYHI WASALLAM juga tidak pernah mondar-mandir menggiring jamaah umrah dari Madinah ke Mekkah.
Dalam Islam, ada dua kategori ibadah: ibadah qashirah (ibadah individual) yang manfaatnya hanya dirasakan pelakunya dan ibadah muta’addiyah (ibadah sosial) yang manfaatnya dirasakan pelakunya dan orang lain. Ibadah haji dan umrah termasuk ibadah qashirah. Karenanya, ketika pada saat bersamaan terdapat ibadah qashirah dan muta’addiyah, Nabi SHALLALLAHU ‘ALAYHI WASALLAM tidak mengerjakan ibadah qashirah, melainkan memilih ibadah muta’addiyah.
Menyantuni anak yatim, yang termasuk ibadah muta’addiyah, misalnya, oleh Nabi SHALLALLAHU ‘ALAYHI WASALLAM, penyantunnya dijanjikan surga, malah kelak hidup berdampingan dengan beliau. Sementara untuk haji mabrur, Nabi SHALLALLAHU ‘ALAYHI WASALLAM hanya menjanjikan surga, tanpa janji berdampingan bersama beliau. Ini bukti, ibadah sosial lebih utama ketimbang ibadah individual.
1996, Medina, Saudi Arabia --- Evening prayer at the Mosque of the Prophet. During the annual hajj nearly all the two million pilgrims visit Medina. --- Image by © Kazuyoshi Nomachi/Corbis
Add caption

Di Madinah, banyak ”mahasiswa” belajar pada Nabi SHALLALLAHU ‘ALAYHI WASALLAM. Mereka tinggal di shuffah Masjid Nabawi. Jumlahnya ratusan. Mereka yang disebut ahl al-shuffah itu adalah mahasiswa Nabi SHALLALLAHU ‘ALAYHI WASALLAM yang tidak memiliki apa-apa kecuali dirinya sendiri, seperti Abu Hurairah. Bersama para sahabat, Nabi SHALLALLAHU ‘ALAYHI WASALLAM menanggung makan mereka. Ibadah muta’addiyah seperti ini yang diteladankan beliau, bukan pergi haji berkali-kali atau menggiring jamaah umrah tiap bulan. Karenanya, para ulama dari kalangan Tabiin seperti Muhammad bin Sirin, Ibrahim al-Nakha’i, dan Malik bin Anas berpendapat, beribadah umrah setahun dua kali hukumnya makruh (tidak disukai), karena Nabi SHALLALLAHU ‘ALAYHI WASALLAM dan ulama salaf tidak pernah melakukannya.
Dalam hadis qudsi riwayat Imam Muslim ditegaskan, Allah dapat ditemui di sisi orang sakit, orang kelaparan, orang kehausan, dan orang menderita. Nabi SHALLALLAHU ‘ALAYHI WASALLAM tidak menyatakan bahwa Allah dapat ditemui di sisi Ka’bah. Jadi, Allah berada di sisi orang lemah dan menderita. Allah dapat ditemui melalui ibadah sosial, bukan hanya ibadah individual. Kaidah fikih menyebutkan, al-muta’addiyah afdhol min al-qashirah (ibadah sosial lebih utama daripada ibadah individual).
Jumlah jamaah haji Indonesia yang tiap tahun di atas 200.000 sekilas menggembirakan. Namun, bila ditelaah lebih jauh, kenyataan itu justru memprihatinkan, karena sebagian dari jumlah itu sudah beribadah haji berkali-kali. Boleh jadi, kepergian mereka yang berkali-kali itu bukan lagi sunah, melainkan makruh, bahkan haram.
Ketika banyak anak yatim telantar, puluhan ribu orang menjadi tunawisma akibat bencana alam, banyak balita busung lapar, banyak rumah Allah roboh, banyak orang terkena pemutusan hubungan kerja, banyak orang makan nasi aking, dan banyak rumah yatim dan bangunan pesantren terbengkalai, lalu kita pergi haji kedua atau ketiga kalinya, maka kita patut bertanya pada diri sendiri, apakah haji kita itu karena melaksanakan perintah Allah?
old-kaaba-sharif
Add caption
Ayat mana yang menyuruh kita melaksanakan haji berkali-kali, sementara kewajiban agama masih segudang di depan kita? Apakah haji kita itu mengikuti Nabi SHALLALLAHU ‘ALAYHI WASALLAM? Kapan Nabi SHALLALLAHU ‘ALAYHI WASALLAM memberi teladan atau perintah seperti itu? Atau sejatinya kita mengikuti bisikan setan melalui hawa nafsu, agar di mata orang awam kita disebut orang luhur? Apabila motivasi ini yang mendorong kita, maka berarti kita beribadah haji bukan karena Allah, melainkan karena setan.
Sayangnya, masih banyak orang yang beranggapan, setan hanya menyuruh kita berbuat kejahatan atau setan tidak pernah menyuruh beribadah. Mereka tidak tahu bahwa sahabat Abu Hurairah pernah disuruh setan untuk membaca ayat kursi setiap malam. Ibadah yang dimotivasi rayuan setan bukan lagi ibadah, melainkan maksiat.
Jam terbang iblis dalam menggoda manusia sudah sangat lama. Ia tahu betul apa kesukaan manusia. Iblis tidak akan menyuruh orang yang suka beribadah untuk minum khamr. Tapi Iblis menyuruhnya, antara lain, beribadah haji berkali-kali. Ketika manusia beribadah haji karena mengikuti rayuan iblis melalui bisikan hawa nafsunya, maka saat itu tipologi haji pengabdi setan telah melekat padanya. Wa Allah a’lam.[ ]
*Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta

Sumber : DISINI